hoteltimes.org – All England Open 2025 menjadi ajang penuh kontroversi setelah keputusan mengejutkan dari Rexy Mainaky yang berhasil menggagalkan aturan kontroversial BWF demi menyelamatkan ganda Malaysia dari tekanan luar biasa yang diberikan oleh pasangan Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Keputusan ini memicu perdebatan di kalangan pecinta bulutangkis, terutama setelah insiden serupa sebelumnya yang merugikan beberapa pasangan elite dunia.
Keputusan Kontroversial BWF dan Peran Rexy Mainaky
Badan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) kembali menuai kritik tajam setelah memperkenalkan aturan baru yang dianggap tidak masuk akal oleh banyak pemain dan pelatih. Salah satunya adalah kebijakan ketat dalam servis dan penghitungan fault yang dinilai sering merugikan pemain tertentu. Di tengah panasnya persaingan di All England Open 2025, Rexy Mainaky, pelatih ganda putra Malaysia, tampil sebagai sosok kunci dalam memperjuangkan keadilan bagi atletnya.
Ganda putri Malaysia yang sedang berhadapan dengan Apri/Fadia nyaris terhempas setelah beberapa kali mendapat hukuman servis fault yang dinilai kontroversial. Namun, intervensi cepat dari Rexy Mainaky berhasil memaksa wasit dan pihak BWF untuk melakukan review terhadap keputusan tersebut. Interupsi dari sang legenda bulutangkis Indonesia ini akhirnya membuahkan hasil, dan pertandingan kembali berlangsung dalam suasana yang lebih adil.
Apri/Fadia Makin Garang, Malaysia Dibuat Ketar-Ketir
Pasangan ganda putri terbaik Indonesia, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti, tampil mengerikan di All England Open 2025. Performa mereka yang terus meningkat membuat lawan-lawan sulit bernapas, termasuk ganda Malaysia yang nyaris tak berkutik sebelum insiden aturan BWF mencuat.
Sejak awal turnamen, Apri/Fadia menunjukkan dominasinya dengan permainan agresif dan pertahanan kokoh. Dalam pertandingan melawan Malaysia, keduanya langsung menekan sejak gim pertama, membuat lawan harus berjuang ekstra untuk bisa mengimbangi permainan cepat mereka. Namun, keputusan wasit yang tiba-tiba memberikan beberapa fault servis kepada pasangan Indonesia membuat pertandingan menjadi tidak kondusif.
BWF Kembali Dikritik, Banyak Pemain Protes
Aturan servis BWF yang terus berubah setiap tahun semakin membingungkan banyak pemain dan pelatih. Banyak yang menilai bahwa kebijakan ini tidak hanya membatasi kreativitas pemain, tetapi juga memberi keuntungan kepada pihak tertentu. Sejumlah atlet dunia, termasuk ganda putri Indonesia dan beberapa pasangan dari Eropa, secara terbuka mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan ini.
Dalam wawancara pasca-pertandingan, Apriyani Rahayu secara tegas menyatakan ketidakadilan dari aturan yang diterapkan. “Kami hanya ingin bermain fair. Jika aturan terus berubah dan tidak jelas, bagaimana kami bisa bermain dengan baik?” ujar Apri dengan nada kecewa.
Sementara itu, Rexy Mainaky yang kini menjadi pelatih Malaysia menegaskan bahwa interupsinya semata-mata untuk memastikan pertandingan berlangsung dengan adil. “Saya menghormati semua aturan, tapi jika aturan itu merugikan pemain tanpa alasan yang jelas, saya wajib berbicara,” katanya.
MENANGBOLA77 Soroti Kontroversi di All England Open 2025
Portal berita olahraga terkemuka, MENANGBOLA77, turut membahas kontroversi ini secara mendalam. Dalam salah satu artikelnya, MENANGBOLA77 menyoroti bagaimana aturan servis yang berubah-ubah sering kali menjadi senjata bagi wasit untuk menguntungkan atau merugikan pemain tertentu. Selain itu, portal ini juga menyoroti peran Rexy Mainaky sebagai salah satu sosok yang paling vokal dalam menentang keputusan tidak adil BWF.
MENANGBOLA77 juga mencatat bahwa perdebatan soal servis fault bukan kali pertama terjadi. Pada beberapa turnamen sebelumnya, banyak pemain dunia yang merasa dirugikan oleh keputusan serupa. Oleh karena itu, MENANGBOLA77 menilai bahwa BWF harus segera melakukan evaluasi terhadap aturan ini agar ke depannya tidak ada lagi kontroversi yang mencoreng citra bulutangkis dunia.
Ke Mana Langkah Apri/Fadia Selanjutnya?
Dengan performa yang semakin menggila, Apri/Fadia berpeluang besar untuk melangkah jauh di All England Open 2025. Meskipun sempat terganggu oleh insiden aturan servis, mereka tetap menunjukkan mental juara dengan tetap fokus pada pertandingan https://www.edistorecycling.com.
Pasangan Indonesia ini masih menjadi salah satu kandidat kuat untuk meraih gelar juara. Dengan strategi yang semakin matang dan semangat juang yang tak tergoyahkan, Apri/Fadia siap menghadapi tantangan berikutnya di turnamen ini. Semua mata kini tertuju pada perjalanan mereka di turnamen bergengsi ini, apakah mereka bisa membawa pulang gelar atau justru kembali harus menghadapi keputusan kontroversial lainnya dari BWF.